• Home
  • About
  • Motherhood
  • Thoughts
  • Kotak Sabun
facebook twitter instagram pinterest

/ besinikel

Photo by Ignacio F. on Unsplash
Pertama gue ngga begitu feel intimidated, cuma agak beban aja ketika @maracacoffee lagi giat-giatnya campaign less waste; gue malah titip cilok ke OB kantor, atau sekadar gojek apapun itu. Tapi makin kesini kok ya makin terintimidasi ketika gue ngga bisa nolak sedotan yang dikasi --karena ndak enak hati, ataupun masih sering lupa bawa tas belanja. Pun gue merasa agak jumawa ketika gue menyodorkan tempat bekel ke Abang nasi kuning, tapi kok ya tetep softex-an dan tissu-an.

Mungkin karena kebiasaan pake plastik sejak dulu kala, jadi syok ketika ada campaign less waste yang ternyata banyak membawa perubahan diri dan lingkungan. Kayak 17 Agustus mendatang, Kami dan teman-teman lagi bikin acara 17-an di gang depan rumah. Udah pastilah, bakal banyak sampah; dulu yang dipikir cuma acara biar berlangsung seru. Sekarang jadi mikir, perlu ngga sih gini-ginian cuma banyakin sampah aja; tapi di lain sisi, Kami seru banget jadi EO dari mulai bikin iuran alias patungan berapa per anak, bikin undangan (yang isinya cuma: "Datang ya 17 Agustus, Keira..", tanpa ada tempat dan waktu, hahahahah! Bocah!), beri peralatan (udah jelas jadi sampah : bendera plastik, tali, sedotan, dll dsb). Apakah keseruan itu layak ditukar dengan sisa sampahnya? Hmm, untuk saat ini kupikir iyalah, sepadan, tinggal nanti pas hari H dikasi tau kalau ini yang akan jadi sampah, ini yang bisa didaur ulang, dan ini yang organik, dll dsb. Jadi mulai sekarang aku bertekad untuk bertindak less waste sebisanya aja, ndak usah maksain, hihi :D Kalau mengutip IGS-nya Icha, jadikan journey aja. Toh, prioritas orang 'kan berbeda, ya gaaak? 

Tapi gue tetap senang dan takjub, campaign less waste ini menjalar cepat dan bikin sadar, betapa kita sudah merusak bumi bertahun-tahun lamanya~

Sekian random-an hari ini ;D
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments

link source
Edyan.
Aku hanya bisa tersenyum palsu 😊

Gini, lho, ceritanya. Baca stories teman, dia post dari postingan ini:

Bebas, sih, 'kan orang juga punya pendapat masing-masing dan topik ini jadi menarik buatku. Pas baca komen, rasaneeee~~ Pengen sambat semua di sinii, hahaha. Bebas juga, toh, ini 'kan blog acuu :D

Kalo postingannya, ya, aku ngga terlalu kaget-kaget amat; lebih kaget dan syok pas baca komennya. Gileee, ngga masuk di gue kalau jadi PNS adalah haram. Btw, kenapa, sih, makin hari makin demen banget haram-haram-in sesuatu? Ngga bahas kenapa gue ngga follow yang gue suka aja, ya, karena gue menghindari bubble bias. Eciye. Tapi tetep sambat. Ra masoookk~ wkwkwk!

Untuk postingannya, kayaknya ngga hanya PNS, deh, yang akan mendapat 'jaminan' hari tua, BUMN juga ada (kurang faham jumlahnya, tapi 'kan ada), atau perusahaan swasta yang ada fasilitas DLPK/BPJS, 'kan, banyak. Jangan disudutkan cuma PNS gitu, dong, ndak suka akutu.

Lagian, kalau diitung-itung, pensiunan nanti hanya dapat gaji pokok (yang naik satu tingkat dari sebelumnya, ini dinamakan kenaikan gaji pengabdian -maklum mantan operator gaji, hafal gue mah begituan); padahal yang kita terima tiap bulan/gunakan ngga cuma gaji pokok, yes? Tapi, ada lumpsum perjalanan dinas, tunjangan kinerja (yang hampir atau lebih dar 1x gaji), uang makan, dan tunjangan lainnya (tunjangan struktural, tunjangan fungsional, dan lain lain; wow banyaaak~). Menurutku ngga jadi jaminan juga, bahwa uang pensiunan bisa menghidupi hari tua  (apalagi kalau ngga nurunin standar hidoep -huaaaa.. jadi tatut; moga hari tuaku sekeluarga baik dan indah). Mempermudah mungkin, karena kita pasti 'dibayar' setiap bulan. Ada uang pegangan gitu.

Udah banyak financial advisor yang menggembar-gemborkan pentingnya menyiapkan Dana Pensiun, apa itu juga termasuk bentuk ngga percaya kalau rezeki Allah yang atur? Sorilah, menurut gue, dengan menyiapkan dana ini itu adalah bentuk ikhtiar dan tanggung jawab atas apa yang telah Allah beri rezeki selama ini. Bukan lantas ngga percaya masa depan akan Allah jamin. Insya Allah akan ada selalu jalan, selama kita berusaha. Berusaha ikut tes CPNS supaya punya uang pensiun, apa salah? Supaya tetap punya uang meski sudah tidak bekerja, bukan jadi jaminan hari tua. Rezeki ndak akan ketuker kok :')

Heran gue.

Oke nggapapa, dia kan punya pendapat. Cuma gemez aja gicuh, ngga sesuai sama gue. HAHAHA. Jadi inget 'mantra' Icha, berbeda itu tidak apa-apa.

Tapi tetep sambat.

TEROOOSS.

Selamat wikenan, gaes :D
Share
Tweet
Pin
Share
4 comments

Buka-buka album facebook, keterusan sampe jadul banget, jaman prajab (prajabatan). Duh, sini anaknya emang suka nostalgia~ hahaha. Pas gue search di blog ini, lho, kok belum ada cerita prajab? HAHA. Prajab dulu atau blog dulu, sih? Kayaknya blog dulu, deh! Secara blog ini dibuat tujuan awalnya buat mengenang masa-masa persiapan meniqa. 

Yaudah, aku cerita prajab, ah, hari ini. Biar nyambung sama postingan sebeumnya, di sini. Cliche but true, ngga kerasa, udah 8 tahun aja kerja. Semuanya diawali dari prajab. Prajab itu Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) buat para CPNS, sebagai syarat untuk dilantik kemudian menjadi PNS. Juli 2011, gue prajab di PPMKP selama 2 minggu, saat itu gue masih gadis ting-ting, tapi udah lamaran sama Babap :')



Kenangan di prajab masih jelas sampai sekarang, satu petak kamar tidur diisi 4 orang dari berbagai instansi, lengakp dengan kamar mandi di dalamnya, dengan kondisinya yang pas-pasan. Kamarku paling pojok, jadi harus melewati koridor panjang untuk sampai di aula atau pun ruang makan bersama ratusan CPNS lainnya. Pukul 04.00 gue (mau ngga mau) bangun pagi, subuh, lanjut olahraga. Gimana ngga langseeeng uwe jaman dulu kala wkwk! Setelah itu lanjut apel pagi dan masuk kelas sampai sore. Akhir hari ditutup dengan apel malam dan mengerjakan tugas prajab. Rutinitas yang terlihat membosankan, tapi ternyata tidak. Mungkin karena kita dari berbagai instansi berbeda, pun dengan tugas jabatan yang ngga sama; disatukan dalam kelas yang seringkali materinya membosankan, membuat kita semua cari celah biar ngga bosen ini dua minggu mau ngapain :)) Paling sedih pas malam keakraban, ditinggal pas lagi sayang-sayangnya! HAHAHA. Tapi, yakin, sih, kalau lamaan dikit prajabnya, konfliknya makin banyak. Udah bener kata gue mah dua minggu cukup, biar dapet kenangan yang banyakan manisnya.

Dua minggu berlalu, prajab selesai. Delapan tahun berlalu, aku di sini mengenang saat membacakan Prasetya KORPRI atau sekadar motret pake kamera Sony yang sudah kujual.

Life.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
| Photo by Tyler Franta on Unsplash |

Gue agak tergelitik dengan story Nahla, di sini:

Note that 'pekerja doang'.

Bukan kebetulan, tapi beberapa waktu sebelum ada story Nahla, gue ada sedikit diskusi sama atasan kantor yang mengonfirmasi arah karir gue mau ke mana, karena gue kok kayaknya (padahal iya) ngga ada tanda-tanda pengen meraih karir yang lebih tinggi.


Pas Kami masih umur 1-3 tahun, itu titik terendah gue dalam bekerja, rasanya pengen resign tapi selalu (merasa) dapat jawaban : udah kerja aja! Mungkin juga itu adalah doa dari orang tua (dan mertua) gue yang menginginkan gue untuk bekerja. Bagi gue, ngga salah kok orang tua punya keinginan anaknya ingin menjadi apa/siapa, dan hak anak juga mau 'ikut' atau enggak (merujuk keinginan itu) selama semua pilihannya dalam koridor/value keluarga yang diamini.

Setelah Kami lepas dari status batita dan lahirlah bayi Yaya, gue kok ya merasa mantep (untuk saat ini dan entah sampai kapan) menjadi pekerja. Senang bekerja dan senang digaji, dua bagian yang ngga terpisahkan hahaha!

Balik lagi dengan dua kata 'pekerja doang', sering gue denger frase ini dari para motivator dengan slogan "Tinggalkan pekerjaan, jadilah pengusaha!". Apakah menjadi pekerja, lantas ada kata 'doang' yang mengiringi? Menurutku, enggak. Cuma berbeda jalur dalam memilih aktivitas di dunia yang fana ini~

Preferensi pribadi gue adalah pekerja tanpa meraih karir (ngga pengen 'naik level' ke eselon atas; gue pernah ditawari fyi, dan aku tolak *untung bisa hahahaha!). This is my job, not my career. Bagi gue, bekerja dengan rutinitas yang hampir 08-16, adalah kemewahan; pun bekerja dengan mempunyai atasan (yang terkadang seringkali menyebalkan) adalah dinamika hidup yang dengan senang hati kujalani (alias buat bahan sambat HAHAHA --daripada gue yang jadi bos ya Allah~ jauhkanlah aku dari promosi T__T). Sungguh sudah cukup senang (dan seringkali merasa nyaman) dengan kerjaan saat ini. Bye Fourtwnty dengan Zona Nyaman-nya! 

I'm proud being an employee. Yet, I'm also doing my coffee shop. 

Licik kamuuu~ 

Jadi, masih pengen resign? Kadang masih suka terbesit, kalau lagi emosi dan jenuh. HAHAHA~
Share
Tweet
Pin
Share
4 comments
Newer Posts
Older Posts

ABOUT ME

Feni / Mom of two / IT Staff / Letterer / Owner & Creative Director @maracacoffee

 

/ contact :  besi.nikel@gmail.com

[read more]

ME ON SOCIAL MEDIA

  • facebook
  • twitter
  • instagram

Categories

#FunVember Breastfeeding Bubup KotakSabun MPASI Me Motherhood Pregnancy Wedding Preparation

recent posts

Blog Archive

  • ►  2020 (5)
    • ►  August (1)
    • ►  May (1)
    • ►  March (2)
    • ►  January (1)
  • ▼  2019 (11)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ▼  August (4)
      • The Intimidating Less Waste
      • Menjamin Masa Depan
      • Prajabatan
      • Being An Employee
    • ►  July (4)
    • ►  June (1)
  • ►  2018 (9)
    • ►  May (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (5)
  • ►  2017 (23)
    • ►  October (2)
    • ►  September (1)
    • ►  July (3)
    • ►  June (2)
    • ►  May (6)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (5)
  • ►  2016 (26)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (6)
    • ►  July (1)
    • ►  June (1)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  February (4)
    • ►  January (4)
  • ►  2015 (54)
    • ►  December (1)
    • ►  November (11)
    • ►  October (4)
    • ►  September (3)
    • ►  August (5)
    • ►  July (2)
    • ►  June (6)
    • ►  May (6)
    • ►  April (4)
    • ►  March (3)
    • ►  February (3)
    • ►  January (6)
  • ►  2014 (59)
    • ►  December (10)
    • ►  November (6)
    • ►  October (9)
    • ►  September (4)
    • ►  August (3)
    • ►  July (1)
    • ►  June (4)
    • ►  May (4)
    • ►  April (3)
    • ►  March (6)
    • ►  February (8)
    • ►  January (1)
  • ►  2013 (77)
    • ►  December (3)
    • ►  November (4)
    • ►  October (5)
    • ►  September (10)
    • ►  August (10)
    • ►  July (5)
    • ►  June (9)
    • ►  May (10)
    • ►  April (10)
    • ►  March (3)
    • ►  February (5)
    • ►  January (3)
  • ►  2012 (73)
    • ►  December (4)
    • ►  November (5)
    • ►  September (1)
    • ►  August (3)
    • ►  July (5)
    • ►  June (9)
    • ►  May (15)
    • ►  April (16)
    • ►  March (12)
    • ►  February (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2011 (52)
    • ►  December (18)
    • ►  November (14)
    • ►  October (14)
    • ►  September (6)

Folks

  • danirachmat
  • ♥ ..Our Daily Rolls.. ♥
  • Living Loving
  • All I Wanna Do Is Grow Old With You
  • SAZQUEEN
  • annisast.com
  • Puty's Journal
  • acie[ar]chives
  • Life begins at 30...
  • Junk Thought!
  • Catatan Nyempil Kalau Lagi Ada Waktu
  • The Sun is Getting High, We're Moving on
  • Pritasyalala
  • punyanya rika
  • thesillyus
  • Ilhabibi's life journal
  • My Words. My World.
  • { a Memory Bliss }{ a Memory Bliss }
  • Arcilland
  • and i try
  • another slice of life...
  • {malvin}.ology
  • Absurd Astronaut
  • let the beast in!
  • Masrafa.com
  • wichiworld
  • My Piece of Paper
  • Namina Ocha Naami
  • The Little Chatter
  • rock 'n roll mommy
  • s e d e r h a n a s a j a
  • Shanti, Sekali Lagi
  • Vhe NovaLia
  • Santril Try to Speak Up
  • Mencoba Sakinah
  • heningbanget
  • Productive Mamas
  • istri bawel
  • mrs. Tiananana
  • The Story of Us
  • ceritanya arninta
  • The Stars Just Starting To Bright
  • welcome to my words
  • Misskepik
  • All around Me
  • Chaca + Lia = Ghiffari
  • Lafamilledewijaya
  • Fifi & Lola Alvianto
  • Barbie Pink's Blog
  • The Susanto's Fam
  • love as long as you live
  • | This is me yapping about whatever comes to my mind
  • Ananti's Journey
  • The Karimuddins
  • Stories from Rasamala
  • ourweddingjournal
  • Dhita's Chapter
  • me and my stories
  • welcome to...
  • Mrs/3daysafter
  • Nyonya Sutisna
  • . love . laugh . life .
  • rumahduapohon
  • miund.com
  • soentjes
  • Adyaraka, and the other things
  • Rumah Mitha
  • ..incydaily..
  • it's my point of view
  • Sparkle in Our Marriage
  • The Hairy Clan
  • next chapter of our life
  • Simply Nella
  • mecaonic
  • knocking on heaven's door
  • Expiration Date
  • serioustory
  • ceria warna pelangi.....
  • FoFRenn
  • Keluarga Rahman
  • { visykographic }
  • hey, it's us!
  • Keluarga Firdaus
  • AnS-ourweddingstory
  • from moon to sun
  • sLesTa [dot] com
  • Nyai Rombeng!!
  • Baginda Ratu
  • StoRy TiMe
  • Our Love Journey
  • How Much A Heart Can Hold
  • Nonsense & a Cup of Cake
  • Andra Alodita | Life & Beauty Journal
  • coretan "si teteh"
  • My Life
  • Cerita Iseng
  • Stamp Of Crazy Couple
  • Ka-Lu-Na
  • www.thebabybirds.ne
  • Say Hi to Ramadhan
  • {ndutyke}
  • bloGita
  • udjo, mio, K & baby K
  • The Babybirds Stories
  • domesticated life
Show 5 Show All

Created with 2019 @besinikel ThemeXpose