Being An Employee
| Photo by Tyler Franta on Unsplash | |
Gue agak tergelitik dengan story Nahla, di sini:
Note that 'pekerja doang'.
Bukan kebetulan, tapi beberapa waktu sebelum ada story Nahla, gue ada sedikit diskusi sama atasan kantor yang mengonfirmasi arah karir gue mau ke mana, karena gue kok kayaknya (padahal iya) ngga ada tanda-tanda pengen meraih karir yang lebih tinggi.
Pas Kami masih umur 1-3 tahun, itu titik terendah gue dalam bekerja, rasanya pengen resign tapi selalu (merasa) dapat jawaban : udah kerja aja! Mungkin juga itu adalah doa dari orang tua (dan mertua) gue yang menginginkan gue untuk bekerja. Bagi gue, ngga salah kok orang tua punya keinginan anaknya ingin menjadi apa/siapa, dan hak anak juga mau 'ikut' atau enggak (merujuk keinginan itu) selama semua pilihannya dalam koridor/value keluarga yang diamini.
Setelah Kami lepas dari status batita dan lahirlah bayi Yaya, gue kok ya merasa mantep (untuk saat ini dan entah sampai kapan) menjadi pekerja. Senang bekerja dan senang digaji, dua bagian yang ngga terpisahkan hahaha!
Balik lagi dengan dua kata 'pekerja doang', sering gue denger frase ini dari para motivator dengan slogan "Tinggalkan pekerjaan, jadilah pengusaha!". Apakah menjadi pekerja, lantas ada kata 'doang' yang mengiringi? Menurutku, enggak. Cuma berbeda jalur dalam memilih aktivitas di dunia yang fana ini~
Preferensi pribadi gue adalah pekerja tanpa meraih karir (ngga pengen 'naik level' ke eselon atas; gue pernah ditawari fyi, dan aku tolak *untung bisa hahahaha!). This is my job, not my career. Bagi gue, bekerja dengan rutinitas yang hampir 08-16, adalah kemewahan; pun bekerja dengan mempunyai atasan (yang terkadang seringkali menyebalkan) adalah dinamika hidup yang dengan senang hati kujalani (alias buat bahan sambat HAHAHA --daripada gue yang jadi bos ya Allah~ jauhkanlah aku dari promosi T__T). Sungguh sudah cukup senang (dan seringkali merasa nyaman) dengan kerjaan saat ini. Bye Fourtwnty dengan Zona Nyaman-nya!
I'm proud being an employee. Yet, I'm also doing my coffee shop.
Licik kamuuu~
Jadi, masih pengen resign? Kadang masih suka terbesit, kalau lagi emosi dan jenuh. HAHAHA~
4 comments
salam kenal, setuju yah emak emak sih bukan prio lagi hehe, senang dapet gaji, bisa bekerja dan sosialiasi di luar thats it feels the same
ReplyDeleteiya, sama! hihihi~ selain ada peran sebagai ibu & istri, kalau aku berkarir, aku juga (mau ngga mau) akan kehilangan waktu untuk diri sendiri :')
DeleteKok aq seperti merasakan hal yg sama dengan mu ya mba, ya walaupun bedanya blm pernah ditawari untuk posisi yg lebih tinggi karena urutannya masih jauh ~hoho..
ReplyDeleteberpelukan! seneng ada temennya! :D
Delete/ thank you for stopping by