Menjamin Masa Depan
link source |
Edyan.
Aku hanya bisa tersenyum palsu 😊
Gini, lho, ceritanya. Baca stories teman, dia post dari postingan ini:
Bebas, sih, 'kan orang juga punya pendapat masing-masing dan topik ini jadi menarik buatku. Pas baca komen, rasaneeee~~ Pengen sambat semua di sinii, hahaha. Bebas juga, toh, ini 'kan blog acuu :D
Kalo postingannya, ya, aku ngga terlalu kaget-kaget amat; lebih kaget dan syok pas baca komennya. Gileee, ngga masuk di gue kalau jadi PNS adalah haram. Btw, kenapa, sih, makin hari makin demen banget haram-haram-in sesuatu? Ngga bahas kenapa gue ngga follow yang gue suka aja, ya, karena gue menghindari bubble bias. Eciye. Tapi tetep sambat. Ra masoookk~ wkwkwk!
Untuk postingannya, kayaknya ngga hanya PNS, deh, yang akan mendapat 'jaminan' hari tua, BUMN juga ada (kurang faham jumlahnya, tapi 'kan ada), atau perusahaan swasta yang ada fasilitas DLPK/BPJS, 'kan, banyak. Jangan disudutkan cuma PNS gitu, dong, ndak suka akutu.
Lagian, kalau diitung-itung, pensiunan nanti hanya dapat gaji pokok (yang naik satu tingkat dari sebelumnya, ini dinamakan kenaikan gaji pengabdian -maklum mantan operator gaji, hafal gue mah begituan); padahal yang kita terima tiap bulan/gunakan ngga cuma gaji pokok, yes? Tapi, ada lumpsum perjalanan dinas, tunjangan kinerja (yang hampir atau lebih dar 1x gaji), uang makan, dan tunjangan lainnya (tunjangan struktural, tunjangan fungsional, dan lain lain; wow banyaaak~). Menurutku ngga jadi jaminan juga, bahwa uang pensiunan bisa menghidupi hari tua (apalagi kalau ngga nurunin standar hidoep -huaaaa.. jadi tatut; moga hari tuaku sekeluarga baik dan indah). Mempermudah mungkin, karena kita pasti 'dibayar' setiap bulan. Ada uang pegangan gitu.
Udah banyak financial advisor yang menggembar-gemborkan pentingnya menyiapkan Dana Pensiun, apa itu juga termasuk bentuk ngga percaya kalau rezeki Allah yang atur? Sorilah, menurut gue, dengan menyiapkan dana ini itu adalah bentuk ikhtiar dan tanggung jawab atas apa yang telah Allah beri rezeki selama ini. Bukan lantas ngga percaya masa depan akan Allah jamin. Insya Allah akan ada selalu jalan, selama kita berusaha. Berusaha ikut tes CPNS supaya punya uang pensiun, apa salah? Supaya tetap punya uang meski sudah tidak bekerja, bukan jadi jaminan hari tua. Rezeki ndak akan ketuker kok :')
Heran gue.
Oke nggapapa, dia kan punya pendapat. Cuma gemez aja gicuh, ngga sesuai sama gue. HAHAHA. Jadi inget 'mantra' Icha, berbeda itu tidak apa-apa.
Tapi tetep sambat.
TEROOOSS.
Selamat wikenan, gaes :D
4 comments
WTF. Gw kira cuma babi sama zina aja yg haram. Sejak kapan merambah ke PNS?? :)) Ampun yah manusia ada2 aja alasannya kalau mau booking surga.
ReplyDeleteHAHAHA~~ begiculah. kadang ngga habis pikir. tapi, ya, masuk akal, akalnya siapa? ;D
Deleteyang haram2in ituh bibit khowarij....
ReplyDeletega sampe haram laah.. cuma mungkin maksude... buat anak muda jangan lah PNS dijadikan tujuan yang mencari nafkah... banyak jalan lain selain PNS untuk anak muda... masih bisa berkarya, berprestasi dll... tp toh kalopun jadi PNS, semoga masih bisa berkarya, berprestasi dengan tanpa korupsi,... mari kita berantas korupsi dan birokrasi yang ribet....
wkwkwkw kenapa ini ndak bole, ya?
Delete"...jangan lah PNS dijadikan tujuan yang mencari nafkah..."
hmmm~ menarik.
/ thank you for stopping by