Rasanya ditinggal suami dinas 3 minggu itu rasanya pegimaneeeeeeeee? Ah, manja kali ya gue ini, disaat yg hampir bersamaan temen gue yang lagi hamidun (3 bulan) juga ditinggal berlayar sama suaminya 8 bulan!!!

Terusan gimana pas ngelahirinnya coba? pan 3 + 8 =11, berarti pas lahirannya ngga ditemenin. Kalo gue udah kokosehan kali ya. Gue cuma 3 minggu kok, iya cuma cuma cuma. Ma ma ma ma *echo*

Dan baru juga akan dimulai Senin besok, terlalu berlebihan inih sepertinya :)))
Bawa duit yang banyak dari pulang dinas ya kanjeng suami terhormat *ditimpuk koper* *sambil book kamar VVVVVIP buar lahiran :)))* AAMIIN!

Saya bisa! (doakan ya)

Mau ganti theme lagi boleh ngga? Hahahaha :))

Kemaren draft yang udah gue susun dengan ciamik gue publish semua hihihi.
Standar Emas the series :))

1. Standar Emas (1)
2. Standar Emas (2)
3. Standar Emas (3)
4. Standar Emas (4)

Nah ada yang mau gue curhatin niiiih *blah, curhat dia :P*

Maksutnye?
Yah, namanya juga standar ya kan? Standarnya sih ya, gue masuk kerja dari jam setengah 8 pagi pulang jam 4 sore. Kenyataannya? Kadang seringnya gue dateng jam 8, eh setengah 9 juga pernah, pulangnya setengah 5, atau pernah sampe jam 11 malem. Sesuai standar? Tentu tidak! Nah, itu yang mau gue curhatin tentang si Standar tea ya :)

Tentang poin satu,
IMD. "Gue IMD tapi bayi ngga berhasil nysusu". Kalau tau teorinya ya, yowislah yaaa, toh nyusu kan bonus. Trusan kalo ternyata ada satu dan lain hal yang menyebabkan IMD hanya berlangsung singkat (biasanya fasilitas kesehatan & tenaga kesehatan ngga support hal ini) yowis, slow aja. Toh kita tau kan skin-to-skin itu ngga ada batasnya, sampai usia anak 4 tahunpun masih bisa kok. Yang penting bonding ibu-anak tetep terus dijalananin walau IMDnya ga sesuai standar. Atau IMDnya lama banget, 5 jam misal? Slooow :) Ngga usah malu ah.
Room-In. Kalau ngga bisa room-in? Yowis, sing sabar. Beberapa kondisi misal bayi emang harus di ruang bayi dan memang itu untuk kebaikannya ya ngga papa. Mungkin ibunya yang harus extra tenaga(+sabar) buat bolak-balik ke kamar bayi. Tujuannya kan biar ibu bisa nyusuin kapan aja, dan tau perkembangan bari dari hari pertama.

Tentang poin kedua,
ASI. Hampir semua ibu pastinya pengen ngasi yang terbaik dong ya buat anaknya, pengen banget dong ya ngASI :) Tapi kalau ternyata kondisi ngga memungkinkan? Apa harus merelakan bayinya nangis kejer-kejer kelaparan? Demi cuma boleh ASI yang masuk ke tubuhnya? Beberapa bisa jadi alternatif, misal ngasi ASIP, atau donor ASI. Ngga bisa juga? Sufor bukan racun, ibu-ibu. It's okay kok ngasi sufor :) Tapi tetep ya, ASI emang the best. Sufor kan udah diformulasikan 'mirip' dengan ASI, yaaah namanya buatan manusia sama buatan Tuhan mana bisa sih dibandingkan? Sekali lagi, sufor bukan racun (asal nyeduhnya dengan benar, inget kan? :D). Gue dulu dikasi sufor dari umur 3 bulan, masih oke-oke aja sampe saat ini, yaaa dulu sih emang belum ada ASIX sampe 6 bulan :) Hihihihi.

Tentang poin ketiga,
MPASI. Banyak yang bilang 4 bulan juga gapapa kok. Iyaaa, gue juga dulu waktu bayi langsung dikasi MPASI usia 4 bulan, nasi tim diblender pula campur ati ayam+sayur :P. Tapi memang ada beberapa alasan kenapa mensti nunda sampe 6 bulan.

Tentang poin keempat,
ASI diteruskan kurleb 2 tahun. Ini mah jelas ya. bisa kurang bisa lebih.

Initnyeeee, bayi ngga bakal mati kok (jih kasar amat ye :P) dengan ngga pake IMD, ngga room-in sama ibunya, ngga ASIX, atau MPASI sebelum waktunya. Tapi better safe than sorry deh ya gue mah :P Kalau bisa, ayoooo gue jabanin semuamuanya (aamiin kenceng). Yang paling penting, nimba ilmunya itu yang wajib. Pernah dikasi tau sama Dosen Pembimbing TA gue,
"Ngga ada yang namanya Bad Mom or Good Mom, yang ada cuma yang mau belajar apa ngga, Fen" 
Kenapa sih harus ada IMD, room-in, MPASI setelah 6 bulan, endebre endebre? Itu kembali lagi buat kebaikan ibu dan bayinya kok. Tapi tetep open-mind lah yaa. Fleksible aja, ngga usah saklek kudu ini dan itu, kita ngga pernah tau kondisi yang sebenarnya dari ibu lain dan bayinya (anaknya) tersebut. Gue penah ngomong eh nulis kan, bagi gue haram banget kata-kata (yang akhirnya keucap juga hahahaha) "Lo ngga pernah tau yang gue rasain". *smile* :))

Kalo kata urban mama sih,


Mari saling menghormati pilihan ibu-ibu lainnya. Salam super *telunjuk didada, gaya MarioTeguh :))*


 --
Salam, Feni

Standar Emas (3) < Prev

Yak, poin keempat alias yang terakhir adalah
ASI diteruskan sampai 2 Tahun

Berhubung gue muslim, eh kok berhubung, karena. Karena gue muslim, eh muslimah. Hmm, temen-temen yang lain juga udah tau kan tentang ayat ini? QS. Al-Baqarah : 233. Naaah, ada dalil tentang masa menyusui, dan yak tepat, kurang lebih 2 tahun. Kok kurang lebih? Penjelasan dibawah atuh neng, sabaaaaaaaar :P


“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”

Jadi, 2 tahun atau lebih atau boleh kurang sih? Iya nih gue juga aslinya masih suka pabalieut (bingung). Mungkin ini bisa mencerahkan ya :)

Al-Qurthubi mengatakan dalam tafsirnya, “Kalimat ‘bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan’ dalil bahwa menyusui selama dua tahun tidak wajib. Boleh menyapih sebelulm dua tahun. Batasan dua tahun ini tujuannya adalah untuk memutus perselisihan antara suami istri dalam menentukan masa menyusui…sehingga jika bapaknya menginginkan agar anaknya disapih sebelum dua tahun, sementara ibu tidak rela, maka bapak tidak boleh memaksakan. Dengan demikian, lebih atau kurang dari dua tahun hanya boleh dilakukan selama tak membahayakan anak atau ibu dan sesuai kesepakatan kedua orang tua. (Al-Jami’ li Ahkam Al-Quran, 3:162) | via

Ayat yang mulia ini adalah kabar tapi maknanya adalah perintah sebagai suatu penempatan baginya pada suatu kedudukan yang telah diakui dan tetap yang tidak butuh kepada perintah, ialah hendaklah (ibu-ibu), “menyusukan anak-anaknya selama dua tahun”. Dan ketika tahun itu diartikan sebagai yang sempurna dan sebagian besar tahun, Allah berfirman, “dua tahun penuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan”. Apabila seorang bayi telah sempurna dua tahun menyusu, maka telah selesailah masa menyusunya dan air susu yang ada setelah itu berfungsi sama dengan segala macam makanan. Karena itu penyusuan yang terjadi setelah dua tahun itu tidaklah dianggap dan tidak mengharamkan (baca: tidak menjadikan teman sesusuannya mahram baginya, ed.). Dan dapat dijadikan dalil dari ayat ini dan firman Allah yang lain, “Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan.” (Al-Ahqaf: 15). | via

Oya, ada juga artikel dari AIMI tentang menyusui lebih dari 2 tahun : link.

Segitu aja kali ya sharing super dari gue, kekekeke *ngekek* :P Plis ya, kalo ada salah cepetan gue dikasi taunya, ya ya ya?

Mohon koreksinya ya (pliiiiiissss :P), kalo ada salah-salah kata/kurang berkenan. Moga manfaat :)

--
Salam, Feni

Standar Emas (2) < Prev

Poin ketiga dari Standar Emas Nutrisi Bayi apa hayooo, coba -coba dibuka slide pertamanya :P *lo kira lagi pelatihan :))*
MPASI Berkualitas

Mengenai konsep pemberian MPASI udah pernah gue kasi (iye cuman sedikit) sharingnya ya di sini :) Nah, sekarang gue curhat yak! :)) Tetiba Sabtu pagi (19/05) yang indah, apalagi masih dalam rangka longweekend, rusak! Bok, gue nemu ini di timeline gue :(

Nah, supaya imbang gue kasi dah alasannya kenapa gue nyesek liat ginian, gue pernah nge-chirped tweet tentang gizi kemasan khususnya pada makanan pendamping ASI/Susu di sini. See? See?
That's why judulnya aja MPASI Berkualitas. Kalo bisa ya homemade aja, semoga gue bisa yak! Atau MPASI Pabrikan yang baik (menurut dr. Hardiono, DSA), loh loh loh, iya euy, ini bikin gue yang tadinya marah-marah ngga jelas jadi ngangguk-nggangguk, chirped here :)

Jadi pandai-pandailah memilih bahan makanan untuk MPASI dan juga memilih DSA :P #NoteToSelf

Kalo buat yang homemade, gue pantengin nih @mamakokihandal, http://mpasirumahan.com/, http://mamakukokihandal.com/, http://health.groups.yahoo.com/group/mpasirumahan/ dan masih buanyaaaaaaak lagi lainnya.

Oh iya, MPASI start dari mulai 6 bulan ya, kenapa? Nah ini lumayan ada artikel lengkap tentang MPASI. Monggo :D

Tentang MPASI

View more ebooks on ebookbrowse.com

Mohon koreksinya (lagi) ya, kalo ada salah-salah kata/kurang berkenan. Moga manfaat :)

Next > Standar Emas (4)

--
Salam, Feni

Ibu yang terpaksa ngasi sufor buat bayinya (bukan ngga mau yah J ) menurut gue itu keren. Kenapa? Gue yakin perjuangan ibu-ibu tersebut udah sampai titik di mana sufor adalah pilihan terakhirnya. Selain perjuangannya tersebut, rasa bersalah harus ditanggung pula, yang tadinya udah semangat '45 mau ASIX jadi ngga bisa. Belum lagi rasa kecewa, menyalahkan diri sendiri, dan lain sebagainya. *bow down*.

Emang udah pernah Fen? Hihihi, sok tau ya gue, tapi itulah hasil gue baca artikel sana-sini :)

1. Dilarang memberikan sample gratis
2. Dilarang berpromosi melalui fasilitas kesehatan
3. Tidak ada kontak antara tenaga sales dan ibu
4. Tidak ada hadiah ataupun sample untuk tenaga kesehatan
5. Label tidak mengidealkan produk, baik kata, keterangan, atau gambar
6. Label mencantumkan manfaat menyusui dan resiko pemberian formula
7. Produk yang tidak layak untuk bayi seharusnya tidak dipromosikan (misal susu kental manis)
8. Produsen & tenaga kesehatan mengetahui serta mematuhi kode

• Pastikan dukungan dari berbagai pihak, terutama SUAMI (kita kan partner yey, klo ngga ada dia mana bisa hamidun #eaaa), keluarga, tenaga kesehatan (baiknya cari RS yang pro IMD), dan fasilitas kesehatan.
• Ibu & bayi (saat lahiran) tidak ada tanda kegawatdaruratan. Bayi lahir menangis dan tidak biru, itu tanda bayi sehat. Ibu dalam keadaan sadar.
• Minimal berapa jam ibu-ibu? Iyaaa, satu jam (bawel yak gue :P)
• Room-in alias rawat gabung. Rawat gabung di sini berarti ibu dan bayi dalam satu ruangan (betuul) tapi harus sejangkauan ibu juga ya. Kalo ibu di pojok kanan bayi di pojo kiri jauh atuh ya? Room-in : sejangkauan ibu, lebih baik bedding-in (satu tempat tidur). O iya, cari fasilitas kesehatan yang bisa room-in ya :)

Setelah mendapat 'amanah' di sini -emm gue sebut amanah soalnya ya gue mesti bertanggung jawab aja dr pihak yang udah mempercayai gue buat ikutan kelas kaya gitu, pleus itu kan ada unsur "ini Allah yang ngasi loh Fen!"-, gue pengen ngga cuma gue yang nikmatin hasilnya. Sharing tentang kelas PESAT udah gue tulis di situ, sebenernya ya itu cuma sepersekiannya dari kalo kita hadir langsung, karena keterbatasan gue cuma bisa sharing segitu, so kalo ada yang mau nanya, monggo selama masih bisa gue jawab ya di jawab, kalo ngga nanti gue lempar ke yang lebih ahli :D hihihik.

Seperti kelas PESAT kemaren, gue juga mau sharing-sharing tentang #KelasEdukASI. Aslinya gue bingung dari mana mulainya, secara materi segambreng, mau posting di blog aja bingung. Tadinya malah mau gue sharing di twitter, mau kaya apa yak jempol gue? Hahahaha :P

Nah sebelumnya, gue pengen mom-to-be, wife to-be, ya pokoknya yang cewe-cewe buat tau dulu #KelasEdukASI itu apa, sumprit ini penting banget. #KelasEdukASI ini agenda rutin dari AIMI. AIMI itu adalah, ah pasti tau dong. Yup! Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia, sok monggo langsung klik : http://aimi-asi.org :) AIMI ini punya banyak cabang + ranting tersebar di Indonesia. Berhubung domisili gue di Bogor, Jawa Barat, gue ikut kelas di ranting Bogor, cabang Jawa Barat, klik: http://jabar.aimi-asi.org/.


Sharingnya?  Emmmm, bentar yaaah hihihi :P

Eh temans, minta tolong yah? Tampar gue kalo nanti gue ngeluh sana-sini. Baru Jum'at kemaren gue posting gimana senengnya gue kan? Terus gue pengen kesana lagi, minta gratisan pula.

Tampar gue bolak-balih kalo masih ah-uh (ngeluh) ngga jelas ya! Kasi postingan ini aja. Jadi inget kata-kata Ibu : "Ibu pengen banget Mba hamil, dikasih secepet ini, Ibu takut ngga bisa bersyukurnya Mba. Malu sama Allah". Hiks, aku juga Bu. (melihat semua nikmat yang Allah beri, apalagi semenjak hamil).




--
Salam, Feni

Hahahaha, dari judulnya aja udah ketebak banget Senin kemaren gue ngabur izin kemana :P Yah, secara gue minta cuti izin dari kantor 2 hari dan disetujui, moso ngga dimanfaatkeun? :D


Sebelum gue memutuskan ke Mom n Jo, gue blogwalking dulu sana - sini - situ. Berhubung semuanya bilang oke, capcus deh ke FX, nebeng si Mas sampe kantor dia terus naxi (naek taxi :P). Fyi, di FX lantai 5 ya, ada sih di webnya cuma, gue ngga ngecek, jadi kaya orang oon deh nanya satpam, mana ini baru yang kedua kali ke FX, hahaha *katrok*.

Berbekal dari web sana alias Mba Fifi (sok akrab, hihihik), gue udah siap dengan pijitan yang kurang nampol. Ternyata? *senyum lebar* Emang gue dasarnya ngga bisa dipijet kenceng-kenceng, jadi buat gue berasaa banget, enak :) Eh malah spoiler, kumaha sih.

Sebelumnya gue udah booked pas perjalanan Semarang-Jakarta, pas dikereta (penting ya?). Jadi pas kemaren itu, gue di konfirm via sms, "Mba, apakah perawatannya jadi?". Hyaaa, secara hari Senin pagi dan hu-jan, kebayang kan macetnya Jakarta ini (Oh Kutoarjo, I miss you so much, tapi disana pan ngga ada Mom n Jo yak? :P). Booked jam 10, baru sampe sama 10.30 *self toyor*

Sampe sana isi data diri dulu, sambil ngobrol-ngobrol. Mbak-mbaknya meuni ramah pisan nyak. Ih meuni resep (suka banget). Oh iya, gue ambil paket Pre Baby Bliss. Menurut info sih massage selama 80 menit, okelah (yang ngga oke cuma harganya (Rp. 250rb) hahahaha *pedit*).

Pas ngecek di web sih pengennya yang 3 jam kalo ngga 4 jam, 5 jam juga mau :)) Tapi kan judulnya ini pertama kali, jadi nyoba dulu lah :D Yang kaya gini ni paketan 3 - 5 jam-nya (harganya ngga tau, menurut sontekan yang 3 jam = 500rb, etapi ngga tau pasti ya :P) :

Bekal kedua dari situ, jadi nanti gue ngga akan bertanya "Pijetnya duduk doang nih?" Hihihi, makasih sontekannya Mba Sita (ini juga gue sok kenal banget sih hahahaha). Yup ternyata, setelah isi data diri lansung cus ke tempat pijit, lha katanya di cuci dulu kakinya? Eh ternyata, tempat buat cuci (dicuciin) kakinya gabung jadi satu dengan tempat pijitnya. Duduk deh gue (ya moso berdiri -__-), enak banget sofanya, boleh bawa pulang ngga? :)) Abis dicuci+pijit bentar, dikeringin terus gue dikasi alat di tangan gue. Ealah ditensi toh, Alhamdulillah normal (sambil bertanya-tanya kapan pijit dimulai, udah ngintip tempat tidurnya aja dari tadi, bihihihik).

Udah selesai part pertama itu, gue mulai part kedua yaitu di pijit yeaaaaay! (ganti bajunya ngga usah diceritain kaleeeeeee :P). Bentar-bentar, bekal ketiga dari sini gue udah siapin cd buat ganti ntar, emang gue pribadi kurang nyaman juga pake cd kertas. Makasih Mba Anggi (sok kenal yang ketiga hahaha) :P

1. Posisi miring kanan
Untuk mencapai posisi miring kanan yang mumpuni (jah bahasa apa ini), Mbaknya bantuin banget, plus ada 3 bantal aja buat nopang si bumil ini. (1) Bantal persegi panjang kecil buat nyangga perut; (2) Guling kecil ditaruh di atas bantal persegi buat dipeluk sama tangan; (3) Bantal kaki diletakkan diantara kaki kanan dan kiri. Bingung? Preggy Mommy, langsung cus aja ke sana biar ngga bingung! :D
Dipijit dari leher, pungung, pinggang, sampe kaki. Maknyuuuuuuus. Pinggang itu kan pegel banget yes? Tapi bumil ngga boleh kenceng-kenceng mijitnya, Mbak Terapisnya juga bilang begitu, dan super hati-hati pas udah memasuki (ceilah) daerah pinggang. Tepalak kaki sama tangan juga dipit, tapi pelaaaan dan super telaten.

2. Posisi miring kiri
Idem ya sama posisi miring kanan, bagian yang belum dipijit jadi terpijiti deh, kena pijitan maksute, ah gitu deh. Ngerti kan, jadi semuanya kepijit :))

3. Terlentang
Dari leher (puncak) sampe perut dipijit, tapi sebelumnya Mbaknya nanya mau dipijit halus ngga bagian Boobs dan perut. Berhubung gue ngga mau rugi, gue iya-in aja. Eeeeh, pas dielus-elus bagian perut, si Nduk muncul heboh banget! Padahal di posisi miring kanan-kiri dia anteng. Kenapa Nduk? Geli? Hooooh, suka pijet ini pasti ya *hoping* tenang nanti kalau Nduk udah gede kita nyalon bareng pokoknya (spoiler jenis kelamin ini mah ya :P). Mbaknya sampe bilang "Bu ini bayinya gerak-gerak yaa..." Gue cuma mesam-mesem aja. Ih, Nduk gemes tau ngga? :D

Terus Mbaknya ngomong gini coba "Bu, udah selesai massage-nya.". Aaaaaaaa, kok udahan sik. Ih kaaan. Padahal udah satu setengah jam juga sik hahaha. Kalau mau mandi harus nunggu 10menitan, kalau ngga nanti masup angin kata si Mbaknya. Gue? Mandi dong. Masa ngga nyobain kamar mandinya? Huahahaha, tetep ye, ngga mau rugi :)) Eh iya, ditanya juga mau minum apa? Pilihannya air putih apa teh manis. Gue air putih dingin :D

Ke sana lagi Fen! IYAAAAAAA! *ngga santai* Mana sini yang mau ngasi gratisan. Siniiiiiiiii :D

• Tempatnya oke, remang-remang bikin adem (ngantuk juga hahaha).
• Mbaknya mastiin setiap perubahan posisi kitanya udah enak & rileks.
• Bersih!
• Pijitannya maknyuuuuuuuus.
• Musiknya pas, mendayu-dayu. Pas banget sama tatanan ruangananya.

Buat gue, pegel-pegel naik pesawat, jalan-jalan di Bringharjo, naik mobil tektok Kutarjo-Yogya, naik kereta Semarang-Jakarta, ilang! Sekarang kok udah pegel ya? ALASAAAAAN! Bilang aja pengen balik lagi.


--
Salam, Feni

Sekalian deh ya, abisini abisin ceritanya :D

Minggu pagi dan minggu terakhir di Kutoarjo (untuk sesi liburan kali ini, tetep pengen balik lagi yang lamaaaaaaaa :P). Abis subuh gue sama si Mas ngga gogoleran kaya biasanya, tapi ringkes-ringkes (beberes gitu deh ya). Beberes koper endebre endebre .. Abis itu sarapan, dan, hiks. PAMITAN :'(

Huaaaaaaaaa, gue masih pengen di Kutoarjo, boleh extend seminggu ngga? (Mas: Kalo aku sebulan.). Tapi jam 11 sahabat gue nikah di Semarang, dan udah janji mau dateng. Masa iya batal, tiket pulang juga hari ini dari Semarang. Ngayal deh ah!
Jam 7 udah ada di depan pager rumah, salim, cipika cipiki, see you Ibu Bapak! :')


Selama perjalanan gue jackpot 2x. Hiiiiiiks. Udah lama rasanya ngga muntah, jadi aneh (sehari pan dulu 5x yak? :P) Jalannya naik turun belok kanan-kiri juga. Huhuhuhu. Sabar ya Nduk :*

Alhamdulillah, jam 11 sampe di tempat acara. Happy Wedding Kiki.

Pesen obgyn, kalo di kereta harus sering jalan-jalan. Gue juga bingung kenapa. Ternyata pegel bok! Tapi kan jalan-jalan di dalem kereta juga aneh sih. Akhirnya ya gue bolah-balik ke toilet aja :P Makan malem di kereta, lumayan, enak. Nasi goreng + jus jambu. Hmmmm. Efek diperjalanan kali ya, jadi apa aja enak (laper kali Feeeeen :D).

Sampe gambir jam 10 malem, antri buat taxi. Hahaha, gue juga baru tau. Ternyata antri toh. Ya buat naik si Burung Biru, kita antri buat bayar uang parkir + dapet nomor taxi. Semetara taxi-taxi yang lain masih aja nawarin "Taxi Bu, Pak..", berbanding terbalik sekali. Sempet liat taxi Cepet (yang warnanya putih, pasti taulah, yang tarif bawah) sih, tapi dia ngga ngetem hiks, mau ngejar bawaaan segambreng. Setelah antri buat bayar dan dapet nomer pulang ke rumah deh.


Sepanjang perjalanan obrolannya cuma satu "Mau ke Kutoarjo lagi" Belum puas rasanya. Hihihihi.
Sampe rumah jam 11.30, kabarin Ibu Kutoarjo, Ibu Bogor, beres-beres dikit, tidur deh :)

Alhamdulillah :)

CentralJava all parts : (enjoy!)

• Part 1
• Part 2
• Part 3

Note :

• Lion Air sekarang ngga dikasi makan, air mineralpun ngga, baru tau gue. Ah siyal.
• Kereta Argo Mulia, Rp. 260.000 dari Stasiun Semarang Tawang jam 4, sampai Gambir jam 10 malem. Berhenti di Jatinegara juga. Ngga dikasi makan (even snack), tapi bisa pesen.
• Bayar parkir taxi Burung Biru di Gambir Rp. 5000, udah ada petugasnya kok, ngga diboongin :)

--
Salam, Feni

Besokannya Senin sih, tapi gue masih bolos, mihihihi. Kemana coba gue? Ada deh. Moal bebeja bisi cuih. Cuh. :)) Next post yaaaaa :D

Hoaaahhmm. Enak banget pagi di sini :) Sejuk. Bangun, sarapan (ngga pake mandi, hihihi :P), obral-obrol. Teruuuuuuuuus. Buahaha. Ketebak. Iya dong, tidur! Kebo keboooooo. Ibu pergi ngajar ke sekolahan, Mbak Ipar dan keluarga jalan-jalan, Bapak? Sama. Tidur juga, sampe siang pula kita (gue, Mas, Bapak). Jam 11 baru bangun terusan mandi. Kacau lah ini. Life is beautiful yah :)

Sesuai rencana, mau ke tempat si Mbah-nya si Mas. Jadi abis beberes, Ibu & Mbak Ipar sekeluarga udah pulang pergi deh kita ke Wates.


Enak yah si Mas, kalo mudik cukup ke Wates, satu sampe satu setengah jam doang perjalanannya, pleus Mbah dari Bapak dan dari Ibu itu, tetangga, tinggal jalan kaki dari satu tempat ke tempat lain. Ngga kaya gue, Tuban - Jember, 8 jam ajah bok, belum dari Bogor dengan rekor (Bogor-Tuban) 28 jam! Hahaha. Ya namanya mudik sih seru-seru aja yak Kok OOT gini jadinya :P

Gue kira dari Wates (selesai silaturahim sana-sini kira-kira jam setengah 4) mau balik langsung ke Kutoarjo, secara besok pagi gue sama Mas harus pamit buat cus ke Semarang. Eh kok arahnya malah ke timur, mau kemana lagi? Gue tanya si Mas juga ngga tau ceunah, ah kumaha sih. Ya udah gue tidur-tiduran aja di mobil (teuteup). Bangun bangun ...


Malioboroooooooooo! Aaaaaaaa. Belanjaaa! Hihihi :D Ibu Bapak tau aja yah mantunya pengen jalan-jalan :) Eh ternyata Ibu Bapak mau beliiin oleh-oleh buat Ayah Ibu di Bogor :') Terharuuuuuuu. Setelah pilah-pilih, akhirnya gue sama si Mas pisah mau ke Mirota, Ibu sama Mbak Ipar masih keliling cari oleh-oleh buat temen-temen Mbak Ipar. Aaaaa. MIROTA! :D Ngga beli apa-apa udah seneng, bisa kesini :D

Udah lumayan malem, ngemper makan bakmi jogja terus pulang. :)


--
Salam, Feni

*patah-patahin leher* *kretek-kretek-in tangan*
Pagi! Hoaaaahhmm. Enak ya liburan itu. Bihihihik.

Alhamdulillah, Lion ga pake ngaret. Tepat. Cuma pas sampe Jogja, muter-muter dulu di atas langit situ, 15 menitan lah. Katanya traffic lagi padet banget, jadi musti nunggu.Sampai Bandara, ketemu Ibu & Mbak Ipar pleus keponakan. Hihihi, udah lama ngga ketemu. :') Sebelum meneruskan perjalanan ke Kutoarjo, nyempetin makan di Gudeg Yu Djum dulu, terus ke Pasar Bringharjo sembari nunggu si Mas Jum'atan.


Hihihi, sepanjang perjalanan gue tidur! Kebooooooo. Malu-maluin ih gue kaaaan. Bandel! Bangun-bangun pas udah deket rumah Mas aja. Sampe rumah jam setengah 4 sore kalo ga salah. Abis ganti baju daster, terus gue makan lagi dong. Mantu macam apa ini gue :( Abis makan gue tidur lagi. Ih sumpah udaranya nyuruh gue tidur lagi iniiiiiiii. Terus bangun-bangun, sholat maghrib, terus? Iye, gue makan lagi. Napa? Ga boleh? :P *jitak*

Maleman dikit, sumpeeee gue ngga langsung tidur, kepret nih :)) Jalan-jalan naik motor sama si Mas. Bihihik. Kaya pacaran ya. Naik motornya meuni pelan-pelan gitu, damai, tentram. Suka! Pengen balik lagi kayaknya ya ke kampung situ. Ademnyaaaaaa.Berhenti di Alun-alun terus makan eh apa minum sih, whatever lah ya, Wedang Ronde. Adududuh, tambah-tambah jadi pengen balik sana lagi. Berapa? 3 ribu aja pemirsa. Abis itu makan jagung bakar, ngemper di pinggir alun-alun :') Padahal  pinggir jalan raya yah, oke jalan raya di kampung, banyak sih kendaraan, tapi ngga bising. Damai. Ngga ada gedung bertingkat, takut sama preman, polusi yang buanyak, gedung-gedung yang tinggi menjulang entar sampe berapa ratus tingkat itu, asep-asep yang abu-abu pekat, item malah ya. Yang semuanya itu ada di Jakarta.
(Mas : Nyambut gawe disini aja yok. *kerja disiini aja yuk*)

Sampe rumah, obral-obrol, cekakak-cekikik, terus... Tidur lah. :)

--
Salam, Feni